Kalau anda pergi ke sebuah toko buku, maka dapat dilihat begitu banyak buku tentang marketing dengan berbagai macam judul yang persuasif dan warna cover yang seolah-oleh mengajak anda untuk meliriknya. Kalau kemudian anda terpikir untuk membelinya berarti anda sudah jerat dengan yang namanya "potion of marketing". Karena yang tulis buku-buku marketing tersebut kebanyakan adalah pakar tentang marketing, tentu saja sangat mengerti bagaimana membius pembaca untuk akhirnya memutuskan membeli buku tersebut.
Disekolah atau dikuliah anda pasti pernah mendapatkan sebuah rumusan yang sangat sederhana "4P". Terus apa sih singkatan dari 4P?. 4P terdiri dari rangkaian kata yaitu. Produk, Price, Place, dan Promotion. kesemua itu adalah dasar dari marketing.
Namun pada era globalisasi sekarang ini dengan tingakat movement dan perubahan yang begitu cepat, apakah sebuah perusahan baik manufacturing atau jasa cukup memadai dengan berbekal 4P untuk bermain dalam pasar yang begitu "wild" dan begitu banyak kompetitor.
Ada beberapa pakar marketing dengan tegas mengatakan bahwa "Traditional Marketing is not dying" -- It’s Dead!. (Marketing tradisional bukan lagi semaput, namun sudah mati) atau boleh dikatakan melakukan marketing dengan hanya berpedoman pada pemikiran dan cara-cara tradisional sudah tidak bisa diandalkan lagi.
sebelum kita melangkah semakin jauh ada baiknya kita memahami definisi dari marketing itu sendiri. Dalam banyak buku yang pernah saya baca belum ada satu pun difinisi tentanga markting yang baku.
Menurut Robert D. Hisrich, Mixon Chair and Professor, Weatherhead
School of Management at Case Western Reserve University:
- Marketing is not advertising. (marketing tidak hanya sekerdar beriklan)
- Marketing is not direct mail. (marketing tidak hanya sekedar berkiriman surat)
- Marketing is not telemarketing. (marketing tidak hanya sekedar telemarketing)
- Marketing is not brochures. (marketing bukanlah brosur)
- Marketing does not mean advertising only in the Yellow Pages. (marketing tidak hanya beriklan di yellow pages)
- Marketing is not show business. (marketing bukan ajang pamer bisnis)
- Marketing is not a stage for humor. (marketing bukan panggung lelucon)
- Marketing is not an invitation to be clever. (marketing bukan sebuah undangan untuk menjadi lebih pintar)
- Marketing is not a miracle worker. (marketing bukan pekerjaan yang bisa menciptakan keajaiban)
Sebelum kita mengulas lebih jauh tentang marketing ada baiknya flashback sebentar mengenai 4P. 4P pertama kali diperkenalkan oleh Neil Borden seorang profesor dari Harvard Business School pada tahun 1940-an, dengan berkembangnya peradapan dan jaman maka rumusan 4P juga mengalami pasang surut. Pada tahun 1960-an seorang pakar Marketing Philip Kothler beragumen untuk menambah P kelima dan Keenam yaitu Politic dan Public Opinion.
Mengapa Philip Kother gotot memasukan P kelima Politic. Menurut Philip Kother aktifitas dan gejolak politik memiliki dampak sangat besar mempengaruhi sales. dicontohkan oleh Philip Kother seandainya "UU pelarangan melakukan periklanan rokok disahkan, maka berapa besar dampak sales akan diderita oleh pengusaha rokok".
dan P keenam Public Opinion Gerakan public melalui emosi dan sikapnya dapat menimbulkan dampak terhadap ketertarikannya terhadap produk dan service tertentu. Contohnya Demontrasi penolakan daging sapi America di Korea Selatan.
Dengan perkembangan pasar dan jaman yang sangat cepat menyebabkan banyak P yang harus ditambahkan untuk dapat sejalan dengan perubahan jaman, berikut adalah P yang ditambahkan oleh para pakar dan Guru marketing:
Product, Price, Place, Promotion, Politics,Public opinion, Policy, Pace, Permission, Paradigm, Passalong, Practice,
(P)addressability, (P)accountability, (P)affordability, and (P)accessibility
Kemudian muncullah pemikiran dari pakar-pakar marketing apakah rumusan 4P masih bisa tetap dipakai sebagai acuan marketing. Menurut Para Guru marketing 4P justru menimbulkan masalah apabila diterapkan sebuah perusahaan dalam melakukan marketing. Jadi apakah problem dari rumusan 4P?
silakan ikut terus pada Future Marketing Part II
Goodluck!. semoga memberi mamfaat... (silakan tinggalkan komentar anda di bawah ini, TQ)
No comments:
Post a Comment